Thursday, March 5, 2009

2009: Tough year still

Yah, begitulah kira-kira..

Setidaknya itu yang dialami beberapa rekan lain. Setelah gelombang pemutusan kontrak yang terjadi di beberapa perusahaan (lihat post 2009 tough year), beberapa rekan yang lain akhirnya juga terkena imbas perekonomian saat ini. Mereka adalah orang-orang yang dipertahankan oleh perusahaannya sampai saat ini. Tapi karena memang dasarnya proyek sedang seret, akhirnya mereka terkena pemotongan gaji... phew...

Trus nerima? Dalam kondisi seperti ini, sepertinya sih kebijakan itu "bisa dimengerti", walau belum tentu bisa diterima. Trus gimana? Ya menurut saya seperti biasa ketika menghadapi kebijakan perusahaan yang tidak bisa dinegosiasi. Terima saja, tetap kerja sebaik mungkin, dan rencanakan apa kira-kira yang jadi kompensasinya jika nanti ekonomi sudah membaik.. hehehe...

Kalau tetap tidak terima? Anda harus punya dasar kenapa anda tidak terima akan hal ini. Pertanyaannya, jika anda memilih resign dan kerja sendiri, apa hasilnya akan sebaik yang anda terima sekarang? Atau jika anda memilih pindah ke perusahaan lain, apa ada perusahaan yang bakal menerima anda dengan paket gaji dan benefit (minimal) sebaik yang anda terima sekarang? Jika jawabannya adalah ya, maka memang sebaiknya anda wiraswasta ataupun pindah ke perusahaan lain saja. Mudah kan?

Namun jika jawabannya adalah tidak, maka baiknya berpikir positif saja, daripada "marah tidak beralasan" yang ujungnya justru menurunkan performa anda. Hal ini justru berpotensi membuat anda menjadi "kandidat kuat" untuk didepak jika ada pengurangan karyawan lagi.

Jadi, tetap semangat!

Nugraha